...
Kampanye
Panduan Kampanye JITU (Jeli, Inisiatif, Toleran, Ukur)

 

Pada tahun 2009 Komnas Perempuan meluncurkan Kampanye untuk Komunitas Pemilih Jeli, Inisiatif, Toleran dan Ukur (JITU) untuk memastikan dan mendukung terwujudnya Pemilihan Umum (Pemilu) yang berkualitas. Kampanye ini melibatkan berbagai organisasi masyarakat dan individu di berbagai daerah untuk membentuk sebuah gerakan sosial dalam bentuk Komunitas Pemilih JITU, sebagai bagian dari pendidikan politik kepada masyarakat untuk memilih para calon pemimpin bangsa dan calon wakil rakyat yang mempunyai komitmen pada pemenuhan hak asasi manusia dan hak konstitusional perempuan, berperspektif kebangsaan dan kebhinekaan.

 

Menjelang Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024, Komnas Perempuan memandang penting untuk terus melanjutkan kampanye JITU, karena persoalan yang dihadapi pada pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah tahun sebelumnya kecenderungannya belum berubah. Komnas Perempuan mencatat kekerasan terhadap perempuan setiap tahun meningkat, Catatan Tahunan 2023 menunjukkan bahwa data kekerasan terhadap perempuan sebanyak 339.782 kasus. Kebijakan diskriminatif atas nama agama, moralitas, pemaksaan busana yang berdampak pembatasan, pembedaan, pelecehan, pengucilan dan/ atau pengabaian kelompok tertentu khususnya perempuan terus terjadi.

 

Data Komnas Perempuan menunjukkan bahwa hingga awal tahun 2023 ditemukan 305 kebijakan diskriminatif yang berlaku di berbagai daerah di Indonesia. Hal lain yang penting adalah penyelenggaraan Pemilu juga harus dipastikan agar bebas dari kekerasan dan inklusif termasuk bagi kelompok disabilitas, lansia, masyarakat adat dan lain-lain.

 

Kampanye JITU akan memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya Pakta Integritas yang harus dimiliki oleh para calon pemimpin bangsa pada Pemilu 2024.


Pertanyaan / Komentar: