Buku ini adalah wujud dari langkah bersama para perempuan pembela HAM di Indonesia untuk bersepakat memperjuangkan hak-haknya sebagai manusia dan juga sebagai perempuan pembela HAM. Tidak terbatas agar diakui di tataran negara, tapi juga sebagai upaya untuk menjalin simpul-simpul kekuatan dari sesama perempuan pembela HAM sebagai modal perlindungan sosial yang lebih luas dan solid. Buku ini bukanlah sekedar mengumpulkan berbagai kepahitan dari deraan kerentanan dan kekerasan yang dialami oleh sekian perempuan yang memilih hidupnya sebagai pembela HAM. Tetapi adalah sebagai bagian dari perjuangan panjang untuk perlindungan, pemenuhan dan penegakan hak asasi manusia khususnya hak asasi perempuan itu sendiri. Ironisnya, jika kerentanan dan kekerasan yang dialami oleh manusia secara umum diakui sebagai pelanggaran HAM, maka sampai saat ini kerentanan dan kekerasan yang dialami oleh mereka yang melakoni atau berjuang agar penegakan, perlindungan dan pemenuhan HAM terpenuhi, dianggap bagian dari konsekuensi yang harus mereka terima karena mereka memilih sebagai perempuan pembela HAM. Di samping itu apa yang mereka perjuangkan pun secara bersamaan dengan kekerasan yang mereka terima disangkal bukan hanya dari aparatur negara dan kelompok masyarakat secara luas tetapi juga dari kalangan terdekat mereka yaitu dari para sesama pembela HAM itu sendiri dan juga dari keluarga yang justru harusnya menjadi sumber kekuatan para perempuan pembela HAM.