...
Pemetaan, Kajian, & Prosiding
Refleksi Dua Puluh Lima Tahun Reformasi: Gerakan Perempuan, Demokrasi dan HAM

Buku ini menggambarkan perjalanan panjang gerakan perempuan dalam kerangka reformasi di Indonesia sejak runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998. Melalui refleksi mendalam, buku ini menyoroti peran krusial gerakan perempuan yang selama ini sering kali terpinggirkan dalam narasi besar sejarah politik bangsa. Dimulai dari masa krisis ekonomi dan sosial yang memicu reformasi, gerakan perempuan tampil di garis depan menanggapi kekerasan dan ketidakadilan, termasuk tragedi kemanusiaan Mei 1998. Buku ini menegaskan bahwa demokrasi Indonesia pasca-reformasi berdiri di atas pengorbanan dan perjuangan kelompok perempuan yang melawan sistem patriarki dan otoritarianisme.

 

Selain mendokumentasikan perjalanan Komnas Perempuan, buku ini mengulas berbagai tahap perkembangan gerakan feminis di Indonesia, mulai dari tahap kebangkitan di era 1980-an hingga tantangan di masa kini. Berbagai tantangan diurai secara detail, termasuk bagaimana politik oligarki mempersempit ruang gerak perempuan dalam politik formal meski kuota 30 persen sudah diatur dalam kebijakan. Tidak hanya di arena politik, ketimpangan gender di sektor ekonomi dan sosial juga disoroti, seperti minimnya akses perempuan terhadap sumber daya dan hak ekonomi, yang semakin diperparah oleh politik identitas dan dominasi maskulin dalam pengambilan keputusan.

 

Buku ini menjadi catatan penting bagi pembaca yang ingin memahami perjalanan panjang dan kompleks reformasi di Indonesia dari perspektif gerakan perempuan. Dengan memadukan data historis, kesaksian langsung, dan analisis kritis, buku ini mengajak pembaca merenungkan sejauh mana etika kepedulian dan keadilan gender telah terwujud dalam demokrasi Indonesia. Buku ini bukan hanya refleksi atas masa lalu, tetapi juga panggilan untuk melanjutkan perjuangan menuju demokrasi yang lebih adil, setara, dan berkeadilan gender di masa depan.


Pertanyaan / Komentar: