“Mengenal Kiprah Pahlawan Perempuan Indonesia dengan Beragam Kisah Kepahlawanan”
Selamat pagi, salam sehat dan salam nusantara untuk kita semua.
Yang saya hormati dan banggakan saudara-saudara penyintas kekerasan dan perempuan pembela HAM
Juga yang terhormat para penanggap yang telah bersedia hadir :
1. Bapak Prof. Budi Agustono, Guru Besar Sejarah, Universitas Sumatera Utara
2. Ibu Hj. Melani Leimena Suharli, Putri dari Pahlawan Nasional DR. Johannes Leimena
Anggota DPR RI Komisi VI
Dan tim Komnas Perempuan sebagai pemapar :
3. Dewi Kanti (Komisioner Komnas Perempuan)
4. Veryanto Sitohang (Komisioner Komnas Perempuan)
5. Dahlia Madani (Koordinator Gugus Kerja Perempuan dan Kebhinnekaan Komnas Perempuan)
Serta para hadirin peserta webinar.
Ibu/Bapak dan rekan-rekan yang berbahagia,
Tentunya penuh syukur kita kepada Sang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberikan nikmat sehat dan waktu sehingga kita bisa berkumpul bersama pada pagi hari ini.
Seperti yang kita ketahui bersama, setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati hari pahlawan untuk menghargai jasa para pahlawan. Dalam memaknai pahlawan, terlebih di masa kini, Ruang juang beralih dan terus bergerak seiring perkembangan zaman, dari ranah domestik-publik-komunitas-negara, demikian pula tokoh-tokoh pahlawan yang bertumbuh dengan ragam peran juangnya. Keragaman geografis dan kekayaan budaya nusantara tentunya menyimpan banyak sejarah lokal yang memuat kisah perjuangan tokoh perempuan. Sayangnya, masih banyak tokoh perempuan nusantara yang belum diketahui oleh publik. Hal ini tak terlepas dari metode penulisan sejarah, yang hingga kini masih memaknai kepahlawanan dengan perspektif laki-laki sehingga tidak mampu menjangkau tokoh perempuan.
Ibu/Bapak dan rekan-rekan yang saya banggakan
Komnas Perempuan telah menyelenggarakan Webinar Hari Pahlawan dalam tiga tahun terakhir secara berturut-turut. Pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini mengambil tema “Mengenal Kiprah Pahlawan Perempuan Indonesia dengan Beragam Kisah Kepahlawanan”, mengangkat 5 tokoh perempuan dengan rekam juang yang berbeda. Mereka adalah Putri Lopian, seorang pejuang tangguh dari Tanah Batak yang turut gugur di medan pertempuran bersama ayahnya Sisingamangaraja XII. Lalu ada Trisutji Kamal, seorang perempuan komponis yang mendunia di era Soekarno, untuk piano, flute, dan vokal. Dan lainnya adalah tokoh-tokoh perempuan yang terlibat aktif dalam momen Sumpah Pemuda yang belum kita rayakan seperti Purnomowulan, yang merupakan tokoh sumpah pemuda berprofesi guru dan perwakilan pemuda Taman Siswa. Selanjutnya Emma Puradireja yang aktif dalam berbagai organisasi perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kesetaraan perempuan. Serta Siti Soendari, yang terlibat dalam Kongres Pemuda ll, berpidato soal menanamkan rasa cinta tanah air pada laki-laki dan perempuan sejak kecil.
Ibu/Bapak dan rekan-rekan yang saya hormati
Dengan adanya peringatan pada hari ini, Jumat 10 November, Komnas Perempuan berharap webinar ini menjadi ruang bersama untuk mengenal dan berdiskusi lebih dalam terkait kiprah perempuan dalam sejarah Kepahlawanan di Indonesia, yang mana belum banyak mengangkat perempuan sebagai tokoh penting dalam sejarah. Sehingga ke depan dapat mendorong adanya penulisan sejarah yang lebih inklusif disertai dukungan bagi kepemimpinan perempuan di masa kini dan mendatang. Komnas Perempuan memaknai peran pahlawan tidak terbatas pada pertempuran bersenjata namun mereka yang berjuang demi mengangkat harkat dan martabat manusia yang tertindas.
Demikian sambutan saya. Dengan ini, secara resmi saya buka kegiatan Peringatan Hari Pahlawan Nasional, Mengenal Kiprah Pahlawan Perempuan Indonesia Dengan Beragam Kisah Kepahlawanan. Selamat berdiskusi!
Salam Bhinneka
Jakarta 10 November 2023
Wakil Ketua Komnas Perempuan
Mariana Amiruddin