Siaran Pers Komnas Perempuan
Memperingati Hari Keluarga Internasional 15 Mei 2023
Tergerusnya Nilai Keluarga di Tengah Masalah Demografi
Bagi sebagian orang, keluarga tidak dirasakan sebagai tempat nyaman yang dirindukan untuk kembali atau tempat penyemaian nilai-nilai kemanusiaan yang komprehensif. Catatan Komnas Perempuan (KP) menunjukkan bahwa kerentanan perempuan baik dalam bentuk beban berlebih dan kekerasan di keluarga masih sangat memprihatinkan. Sepanjang 20 Tahun, Kekerasan terhadap Istri (KTI) berjumlah lebih dari 480 ribu kasus. Hal ini disebabkan salah satunya oleh kuatnya penafsiran tentang relasi, peran, dan status perempuan yang masih misoginic (tidak ramah pada perempuan).
“Salah satu hal yang menyebabkan kerentanan anggota keluarga adalah adanya perubahan sosial yang tidak dibarengi oleh mental model yang baik dalam menerima fleksibilitas peran dalam keluarga. Penelitian membuktikan bahwa semakin fleksibel peran gender dalam keluarga, semakin bahagia keluarga itu. Perubahan sosial tersebut juga berdampak pada krisis maskulinitas yang mana untuk mengatasi krisis tersebut dalam banyak kasus laki-laki melakukan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), karena itu dibutuhkan sosialisasi Reposisi Perempuan di Tengah Gengsi Imam Laki-laki,” kata Alimatul Qibtiyah, Komisioner Komnas Perempuan dan juga pemerhati hak-hak keluarga pada Hari Keluarga Internasional di Jakarta, yang diperingati setiap 15 Mei sejak tahun 1993 sesuai resolusi (A/RES/47/237) Majelis Umum PBB.
Tema Hari Keluarga Internasional 2023 adalah "Keluarga dan Perubahan Demografi". Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai perubahan demografi serta dampak yang dirasakan oleh keluarga.Perubahan demografi sendiri dapat dilihat dari yang mempengaruhi kehidupan serta kesejahteraan para keluarga di seluruh dunia, termasuk dapat merusak tenaga kerja dan struktur sosial yang ada.
“Selain masalah kekerasan, saat ini keluarga di Indonesia juga menghadapi masalah trend demografi terutama terkait pola fertilitas. Tingginya perkawinan anak yang berkorelasi pada rendahnya perencanaan keluarga, berdampak pada berbagai situasi buruk seperti, putusnya pendidikan, stunting, rendahnya partisipasi kerja perempuan, dan kemiskinan,” jelas Satyawanti, Komisioner Komnas Perempuan.
Narahubung: Elsa (0813-8937-1400)