Periode ini menapaki momen bersejarah: 20 tahun Reformasi dan dua dekade Komnas Perempuan, yang lahir 15 Oktober 1998 sebagai putri sulung Reformasi. Kelahiran Komnas Perempuan dimulai dari sejarah dan pengalaman korban, desakan masyarakat sipil yang dipimpin gerakan perempuan dan pertanggungjawaban negara atas tragedi Mei 98 oleh Presiden Habibie. Komnas Perempuan didirikan untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, dan menegakkan hak-hak asasi manusia perempuan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, selama periode 2015-2019, Komnas Perempuan berjuang untuk melahirkan capaian-capaian sesuai mandatnya sebagai salah satu lembaga nasional HAM (LNHAM) di tengah berbagai tantangan.