Yosep Adi Prasetyo, yang lebih dikenal sebagai Stanley, adalah seorang tokoh terkemuka
dalam bidang jurnalisme dan kebebasan pers di Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua
Dewan Pers Indonesia Periode 2016-2019, sebelumnya Ketua Komisi Hukum Dewan Pers
2013-2026. Mantan Wakil Ketua dan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) periode 2007-2012 ini adalah alumnus Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga. Ia pernah menjadi Direktur Eksekutif Institut Studi Arus Informasi (ISAI),
Direktur PT MELIN yang membawahi KBR 68H dan Radio Namlapan dan kemudian
Direktrur School for Boradcast Media (SBM). Salah satu pendiri Aliansi Jurnalis
Independen (AJI). Ikut mendirikan berbagai organisasi seperti PBHI, Tim Relawan
Kemanusiaan (TRUK), Solidaritas Nusa Bangsa (SNB), ProPatria, Cinema Society,
ELKASA, DEMOS, IMSS, Elsam dan kini masih menjadi wakil ketua Dewan Pengurus
Elsam (sejak 2024-sekarang), Ketua Dewan Pengurus Dialog Antar Iman Interfidei (sejak
2021-sekarang). Pernah menjadi anggota Dewan Pakar INTI dan Ikatan Sarjana Katolik
Indonesia (ISKA). Pernah menjadi anggota Majelis Etik sejumlah organisasi dan lembaga.
Sejak tahun 1994 hingga 2021, ia telah menulis lebih dari 120 buku dan karya tulis ilmiah
yang sudah diterbitkan. Sejak awal 1990 menjadi pembicara di berbagai forum dengan
topik sekitar media, jurnalisme, konflik, kekerasan, HAM, dan reformasi sektor
keamanan. Pada 2000 hingga awal 2005 menjadi anggota Tim Pokja Reformasi POLRI
dan Tim 7 yang dibentuk POLRI-Kemitraan (2002-2006). Ia juga anggota sejumlah Pokja
di bidang reformasi sektor keamanan dan ikut menyusun naskah akademik Konsep
Pertahanan Republik Indonesia. Pada 2004-2006 ikut dalam pokja reformasi intelijen
yang menyiapkan RUU Intelijen. Sejumlah penelitian pernah dilakukannya, termasuk
penelitian yang dilakukan bersama Profesor Dr. Olle Tornquist dari Universitas Oslo,
Norwegia.
Beberapa kali memimpin delegasi Indonesia untuk menghadiri sidang tahunan Unesco
di Perancis. Pada 2017 ditunjuk Presiden RI melalui Keppres untuk menjadi Ketua Panitia
Pelaksana World Press Freedom Day di Jakarta
Selepas dari Dewan Pers, sosok yang berlatar belakang pendidikan teknik elektro dan
pernah belajar tentang ekonomi studi pembangunan ini kini kembali menekuni dunia
menulis, menjadi konsultan, dan menjadi ahli di Tim Indeks Keterbukaan Informasi
Publik (IKIP) Komisi Infornmasi Pusat, membantu program ”Kenduri” Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan menjadi narasumber di berbagai acara seminar,
lokakarya, dan diskusi.