Komnas Perempuan Kunjungi Pengungsian Warga Ahmadiyah di Transito

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) melakukan kunjungan ke pengungsian warga Ahmadiyah di Transito, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis, 11 Desember 2025. Kunjungan ini bertujuan melihat secara langsung kondisi kehidupan pengungsi, khususnya perempuan Ahmadiyah yang telah lebih dari dua dekade hidup dalam situasi pengungsian.

Dalam dialog bersama warga pengungsi, Komnas Perempuan mendengarkan pengalaman perempuan Ahmadiyah yang menghadapi berbagai bentuk diskriminasi, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun pemenuhan hak dasar. Perempuan pengungsi dinilai menghadapi kerentanan berlapis, mulai dari keterbatasan akses layanan, minimnya ruang aman, hingga terbatasnya kesempatan pengembangan diri.

Diskusi juga menyoroti pentingnya penguatan komunitas, terutama bagi anak muda generasi ketiga yang lahir dan tumbuh di lingkungan pengungsian. Penguatan ini dipandang krusial untuk membangun ketahanan, keberdayaan, serta harapan masa depan bagi generasi muda perempuan dan laki-laki Ahmadiyah yang hingga kini masih hidup dalam kondisi tidak pasti. 

Perwakilan perempuan muda pengungsi Ahmadiyah menyampaikan kesedihannya atas berlanjutnya kekerasan yang dialami perempuan Ahmadiyah hingga saat ini. Ia mengatakan situasi tersebut terasa menyesakkan, mengingat perempuan Ahmadiyah masih terus menjadi korban kekerasan, termasuk dalam ruang-ruang publik.

“Sedih melihat bagaimana dalam peringatan Lajnah kemarin di Jakarta, ibu-ibu masih menjadi korban kekerasan aparat. Mereka didorong, padahal membawa anak,” ujarnya saat dialog bersama Komnas Perempuan di pengungsian warga Ahmadiyah di Transito.

Sebagai tindak lanjut, Komnas Perempuan bersama perempuan muda Ahmadiyah akan melaksanakan sosialisasi dan kampanye penghapusan kekerasan terhadap perempuan dalam situasi rentan. Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat pemahaman mengenai hak-hak perempuan, bentuk kekerasan berbasis gender, serta mekanisme perlindungan dan pelaporan yang dapat diakses oleh perempuan pengungsi.

Sosialisasi dan kampanye akan dilakukan melalui diskusi komunitas, edukasi berbasis kelompok sebaya, serta penyebaran pesan-pesan kampanye yang kontekstual dengan pengalaman hidup perempuan Ahmadiyah di pengungsian. Fokus utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran kritis terhadap kekerasan dan diskriminasi berlapis yang dialami perempuan dalam situasi pengungsian, minoritas keyakinan, dan keterbatasan sosial-ekonomi.