“Pelibatan Pemuda (Perempuan) Akses Keterampilan Ramah Lingkungan: Menuju Dunia yang Berkelanjutan”
12 Agustus 2023
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2022 jumlah penduduk kategori pemuda Indonesia sebanyak 68,82 juta jiwa. Angka tersebut mencapai 24% dari jumlah penduduk Indonesia. Tingginya angka ini menunjukkan pentingnya pelibatan bermakna anak muda khususnya perempuan dalam berbagai isu dan program pembangunan termasuk menciptakan inovasi dalam menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan (green jobs) yang dapat memenuhi kebutuhan anak muda, yang juga mempertimbangkan kelestarian alam, dan ekonomi berkelanjutan, sekaligus menjaga keberlangsungan bumi dan manusia hingga jangka panjang. Karena itu, pembekalan keterampilan ramah lingkungan sejak dini sangat penting dilakukan.
Undang-Undang No.40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, Bab V terkait Peran, Tanggung Jawab dan Hak Pemuda Pasal 17 (3) di mana salah satu peran aktif pemuda sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan (f) kepedulian terhadap lingkungan kerja. Hal ini menegaskan bahwa Pemuda sebagai agen perubahan berperan strategis dalam menentukan arah, menuju dunia yang berkelanjutan, termasuk dalam mengatasi persoalan-persoalan sosial di antaranya adalah lingkungan. Keterampilan ramah lingkungan adalah kemampuan, pengetahuan, nilai dan sikap yang diperlukan untuk hidup, berkembang, dan mendukung masyarakat yang berkelanjutan dan hemat sumber daya.
“Di sisi lain, isu lingkungan yang berkaitan dengan konflik sumber daya alam dan tata ruang menjadi persoalan yang serius. Komnas Perempuan setiap tahun menerima pengaduan kekerasan yang terjadi terhadap perempuan termasuk kasus di ranah negara. Catatan Tahunan (CATAHU) 2023 Komnas Perempuan mencatat adanya lonjakan kasus kekerasan terhadap perempuan di ranah Negara, sebanyak 68 kasus pada tahun 2022 yang di antaranya adalah konflik sumber daya alam dan tata ruang sebanyak 21 kasus. Pemuda, perempuan, masyarakat adat, dan kelompok marginal lainnya menjadi korban dan kelompok yang terus berjuang untuk penyelesaian konflik sumber daya alam dan tata ruang. Ironisnya anak muda dan perempuan masih minim dilibatkan dalam penyelesaian isu lingkungan khususnya konflik sumber daya alam dan tata ruang. Penting untuk bersama-sama memperjuangkan terwujudnya ekonomi hijau yang inklusif bagi kelompok muda, terutama perempuan,” tegas Veryanto Sitohang Komisioner Komnas Perempuan dalam rilis memperingati Hari Pemuda Sedunia tahun 2023.
Sementara itu, Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad juga menjelaskan terkait forum Tingkat Tinggi tentang Pembangunan Berkelanjutan yang akan berlangsung pada bulan September 2023 nanti menandai titik implementasi agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Pembangunan berkelanjutan yang memprioritaskan keadilan gender menjadi sebuah tonggak penting dalam memastikan kesetaraan dan kesempatan yang adil bagi perempuan muda di seluruh dunia.
“Upaya ini tidak hanya mencakup aspek ekonomi, tetapi juga melibatkan pendidikan, kesehatan, dan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Dengan memberikan akses yang merata terhadap pendidikan berkualitas, pelatihan profesional, dan aksesibilitas layanan kesehatan reproduksi, perempuan muda memiliki peluang untuk mengembangkan potensi mereka secara penuh dan berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan masyarakat,” ungkap Bahrul.
Selain itu, Bahrul juga menjelaskan bahwa menciptakan lingkungan yang bebas dari diskriminasi dan kekerasan berbasis gender juga merupakan komponen kunci dalam menciptakan dunia yang lebih adil bagi perempuan muda. Dengan menggugah kesadaran masyarakat, mempromosikan peran positif laki-laki dalam mendukung kesetaraan, dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mendukung perempuan muda, kita dapat mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan ramah gender bagi generasi mendatang.
"Komnas Perempuan mendukung agenda dan tema Peringatan Hari Pemuda Sedunia (International Youth Day) tahun 2023 “Keterampilan Ramah Lingkungan untuk Pemuda: Menuju Dunia yang Berkelanjutan (Green Skills For Youth: Towards A Sustainable World)” yang diperingati setiap tanggal 12 Agustus. Tema ini diangkat sejalan dengan dimulainya transisi hijau secara global. Pergeseran menuju dunia yang ramah lingkungan dan ramah iklim sangat penting tidak hanya untuk menanggapi krisis iklim global tetapi juga untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dengan memastikan adanya keterlibatan perempuan sebagai pemuda diberbagai sektor,” pungkas Tiasri Wiandani Komisioner Komnas Perempuan.
Naruhubung: Elsa (0813-8937-1400)