Sejak dibentuk pada tanggal 12 September 2025, Tim independen Pencari Fakta LNHAM tengah melakukan langkah-langkah untuk pengumpulan fakta terkait unjuk rasa dan peristiwa kerusuhan Agustus-September 2025.
Tim telah menyusun ruang lingkup Pencarian Fakta yang meliputi tujuh elemen sebagai berikut:
- Peristiwa (pra, peristiwa dan paska): penyebab aksi, pola & dinamika kerusuhan, identifikasi pihak-pihak yang terlibat, respons aparat serta peran media massa dan media sosial.
- Perencanaan dan Pengerahan Aparat: rantai komando, strategi keamanan, negosiasi atau mediasi, perspektif aparat terhadap hak konstitusional penyampaian pendapat.
- Penggunaan Kekuatan oleh aktor negara (state) dan non-negara (non state): senjata api, gas air mata, bom molotov, water canon, pemukulan; kesesuaian dengan prinsip legalitas, kebutuhan, proporsionalitas, serta akuntabilitas.
- Perlakuan terhadap Demonstran dan Tahanan: prosedur penangkapan, akses bantuan hukum, akomodasi yang layak bagi disabilitas, perlakuan terhadap perempuan dan anak berhadapandengan hukum, dugaan penyiksaan, pelecehan serta tindakan kekerasan lainnya.
- Dampak peristiwa: jumlah korban tewas, korban koma, luka-luka (ringan dan berat), trauma psikologis, kerugian sosial-ekonomi/harta benda, fasilitas umum, seranga digital seperti doxing, intimidasi melalui sosial media terhadap lembaga pegiat HAM, pembela HAM, termasuk perempuan & anak Pembela HAM, dan pemengaruh (influencer), serta kerentanan berlapis yang dialami perempuan, anak, disabilitas, lansia dan kelompok minoritas lainnya.
- Respons: respons dari korban, keluarga korban, aparat penegak hukum maupun keamanan, pemda (hingga tingkat RT), fasilitas layanan kesehatan, LNHAM, organisasi internasional dan media.
- Akuntabilitas: mekanisme investigasi internal, peran lembaga independen, serta akses korban termasuk kelompok rentan pada pemulihan dan reparasi komprehensif, berpusat pada korban, responsif gender & untuk kepentingan terbaik bagi anak.
Saat ini, tim tengah mengidentifikasi temuan awal dari enam LNHAM yang sejatinya telah turun ke lapangan sejak peristiwa pertama terjadi pada 25 Agustus 2025. Dalam dua pekan ke depan, tim akan melakukanpendalaman melalui koordinasi dengan pihak-pihak berwenang, turun ke lapangan, mengundang sejumlah pihak & ahli untuk mendapatkan informasi serta melakukan analisis terkait unjuk rasa dan petistiwa kerusuhan Agustus- September 2025.
Tim menyampaikan apresiasi kepada para pihak, yang telah memberikan berbagai bentuk dukungan dan masukan kepada tim, serta respons cepat tim medis dan rumah sakit dalam menindaklanjuti penanganmedis bagi korban luka maupun meninggal dunia.
Tim juga mengapresiasi dukungan pemerintah, termasuk komitmen yang telah dinyatakan di muka publikuntuk memberikan akses penuh bagi tim dalam melaksanakan mandatnya. Akses seluas-luasnya dibutuhkan oleh tim ini untuk mendapatkan sejumlah fakta yang komprehensif guna mengungkapkebenaran, menegakan keadilan, memenuhi hak korban atas pemulihan, serta memastikanketidakberulangan peristiwa yang sama di masa yang akan datang.
Jakarta, 20 September 2025
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Ombudsman RI
Komisi Nasional Disabilitas