...
Kabar Perempuan
Diskusi Publik Peran dan Kontribusi Negara serta Masyarakat dalam Penanganan COVID-19 bagi Kelompok Rentan


Memperingati dua tahun pandemi COVID-19, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) bekerja sama dengan The United Nations Population Fund (UNFPA) dengan didukung oleh Pemerintah Jepang (The Government of Japan - GoJ) melalui LNOB program "Leaving No One Behind: COVID-19 Responses for Women with Disabilities and Older Persons in Indonesia”, menyelenggarakan Diskusi Publik “Peran dan Kontribusi Negara dan Masyarakat dalam Penanganan COVID-19 bagi Kelompok Rentan” dan Serah Terima Alat Bantu bagi Para Penerima Manfaat. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2022 di Pendopo Taman Budaya Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta.

 Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ibu Ratna Susianawati, SH,MH, selaku Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Mr. Shimizu Kazuhiko Konselor Ekonomi, Kedutaan Besar Jepang di Republik Indonesia, Ms. Anjali Shen, Country Representative UNFPA di Indonesia, beberapa perwakilan kementerian dan lembaga, serta Pemerintah Provinsi DIY dan Kabupaten Kulon Progo, akademisi, organisasi masyarakat sipil dan penerima manfaat.

 Dalam pembukaan acara, sebagai tuan rumah, Tri Saktiyana, selaku PJ Bupati Kulonprogo berharap dengan implementasi program ini perangkat desa semakin peduli dan sensitif terhadap kebutuhan kelompok rentan terutama perempuan lansia dan disabilitas. Sementara itu, Bahrul Fuad, Komisioner Komnas Perempuan menyampaikan dari program ini Komnas Perempuan memastikan hak-hak perempuan dalam kelompok rentan salah satunya seperti lansia dan disabilitas terpenuhi pada masa pandemi COVID 19 mengingat hasil pemantauan Komnas Perempuan angka kekerasan terhadap perempuan naik 3 kali lipat selama pandemi.

 Ms. Anjali Shen, perwakilan UNFPA untuk Indonesia dan Mr. Shimizu Kazuhiko, Konselor Ekonomi Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia menyampaikan hal serupa semoga program ini berguna bagi para kelompok rentan terutama lansia dan disabilitas sebagai penerima manfaat serta dapat mendorong kebijakan yang sensitif pada kelompok rentan di wilayah pemetaan. "Jepang akan terus menjadi sahabat bagi Indonesia", imbuh Mr. Shimizu.

 Selain menyerahkan alat bantu, acara tersebut juga diisi dengan diskusi publik yang memaparkan temuan hasil pemetaan dari 5 wilayah (Bekasi, Cirebon, Kulon Progo, Situbondo dan Kupang) terkait dampak pandemi COVID-19 terhadap kelompok-kelompok rentan dan upaya-upaya sinergis pemerintah dan organisasi-organisasi masyarakat sipil, khususnya organisasi  penyandang disabilitas, dalam rangka pemenuhan hak atas kesehatan reproduksi bagi lansia dan perempuan disabilitas. Pemaparan tersebut disampaikan oleh Komisioner Komnas Perempuan Rainy M Hutabarat yang sekaligus juga menyampaikan perlunya memperkuat advokasi untuk menjamin akses setara dan berkelanjutan pada  layanan kesehatan reproduksi dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan disabilitas dan lansia.

 Diskusi publik diawali dengan sambutan pembuka oleh Ibu Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST, MIDS, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga, BAPPENAS dan dilanjutkan dengan pidato kunci yang disampaikan oleh Ibu Ratna Susianawati, SH,MH, selaku Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Selain paparan yang disampaikan oleh Komnas Perempuan, hadir pula pemapar dari Kemenbterian Desa dan Transmigrasi, BAPPEDA DIY, Pusat Rehabilitasi YAKKUM, dan  PPDiS Situbondo

Acara diskusi publik ini diikuti 100 orang peserta secara offline dari mitra 5 wilayah pemetaan (Bekasi, Cirebon, Kulon Progo, Situbondo dan Kupang), perwakilan pemerintah daerah kabupaten Kulon Progo melalui dinas-dinas terkait dan mitra organisasi penerima manfaat. [CY]


Pertanyaan / Komentar: