Komnas Perempuan mengapresiasi inisiatif Perempuan Indonesia Tionghoa (PINTI) dalam menghadirkan Batik motif Pagi Sore-Saparinah PINTI. Batik ini dibuat PINTI untuk menyampaikan pesan inspirasi dari seorang Saparinah Sadli yang merupakan sosok pendorong garakan perempuan dan salah satu tokoh penting dalam terbentuknya Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), juga menyampaikan ketangguhan perempuan dalam kehidupan menghadapi berbagai situasi, merawat bumi dan keberagaman.
Dalam momen ramah tamah di hari jadi Saparinah Sadli yang 98 Tahun pada Sabtu (31/8/2024), Komnas Perempuan menyaksikan penyerahan batik Saparinah PINTI dengan motif pagi sore kepada Saparinah Sadli yang akan digunakan untuk mendukung pendampingan perempuan korban kekerasan. Penyerahan dan penjelasan batik ini disampaikan oleh Hartati Adiarsai yang juga turut membuat batik Persahabatan untuk Komnas Perempuan, didampingi Pembini PINTI Nancy Widjaja dan para anggotanya.
Tentang Batik Saparinah-PINTI
Bagian depan/kepala kain sisi "pagi":
· Motif Untu Walang atau Gigi Balang: lambang perlindungan.
· Motif Sulur daun dan bunga: lambang persaudaraan/persahabatan yang langgeng (terdapat dalam budaya India, China dan Arab)
· Motif Pucuk Rebung (bentuk geometris segi tiga): lambang sifat bersosialisasi seperti bambu yg tumbuh berumpun, luwes, kuat dan bersumbangsih yang bermanfaat mulai dari akar hingga pucuknya.
· Isèn-isèn (pengisi ruang) pada deretan pucuk-pucuk rebung itu Bunga Anggrek Bulan, sering menjadi lambang seorang perempuan yang bersih nuraninya, bersemangat juang, kuat dan tegar.
· Anggrek Bulan dari Negeri Njiur melambai itu bersampiran dengan Kembang Mayang atau Kembang Manggar atau Bunga Kelapa (Nyiur) yang juga bersumbangsih mulai dari akar hingga buahnya.
· Motif Galaran, yakni motif garis-garis bergelombang, akulturasi dengan budaya Negeri Tirai Bambu, yang dalam karya-karya klasiknya berlatarkan garis-garis bergelombang sebagai lambang dari gelombang-gelombang cahaya, suara, èter, udara, dan air yang diartikan sebagai gelombang kehidupan.
· Motif kawung, lambang empat bersaudara dengan Sang Pemimpin di (titik) Pancer = Tengah.--- Sedulur papat, ke limo (di titik tengah) Pancer (Jawa) atau Opat sadulur ka iima (di titik tengah) Pancer na (Sunda)
· Perlambang ini serupa, selaras dengan filosofi Taoisme & Confusianisme dari China yang meyakini bahwa Tuhan menganugerahi setiap insan dengan lima Pelita Nurani :
· Pelita = Sifat Cinta Kasih, sayang, peduli, empati ;
· Pelita = Sifat Berani membela Kebenaran, Keadilan, Kebajikan;
· Pelita = Sifat menjunjung tata krama/moral, sopan santun, peraturan, undang2 ;
· Pelita = Sifat Semangat, rajin meraih Ilmu hingga mencapai Kebijaksanaan, krn dg sikap bijaksana, ilmu akan bermanfaat;
· Pelita Utama yg di Tengah = Sifat taqwa, ta'at, berserah sepenuhnya (totally surrender) kpd Sang Pencipta, Tuhan yg Maha Agung.
· Motif Udan Liris = Karunia Tuhan yang turun dengan lembut bagaikan hujan gerimis, yang diyakini sebagai pengaruh dari filosofi Budhisme.
· Motif Lereng atau Parang :
o Lereng, baik dalam budaya Jawa dan China (Taoisme) menganjurkan manusia untuk berjuang menaiki lereng gunung hingga tiba di puncaknya, sehingga luaslah pandangan dan sadar untuk tetap rendah hati.
o Parang adalah lambang dari Senjata yang digunakan hanya untuk membela Kebenaran, Keadilan dan Kebajikan, dan Parang juga lambang Batu Karang = Pemimpin yang membela keselamatan masyarakat banyak.
o Pada bagian "papan" diisi dengan motif burung Hong, Bunga Anggrek Bulan dan tiga titik2 = lambang 3 dimensi kehidupan.
Pada bagian Badan kain :
· Pohon Kehidupan ( pengaruh budaya India) , Bunga Peony yang tumbuh di China dan India Utara, lambang keindahan dan kekuatan ( aura bunga Peony sangat kuat dan baik), berdampingan dengan Anggrek Bulan. Bunga Lotus, Teratai= lambang kesucian.
· Kupu-kupu : lambang Kasih dan Setia
· Ikan-ikan: lambang Semangat perjuangan hidup
Latar : Kawung diselingi bunga2 Melati putih.
· Awan-awan ( Mega ) : lambang penyejuk Kehidupan.
· Burung-burung Hong lambang Keindahan dan kelembutan budi pekerti. Pada kain sisi pagi burung-burung Hong bersemangat menyambut pagi.
Pada bagian tengah kain, sebagai pembatas dari sisi "pagi" dan sisi "sore", berupa garis2 sejajar diagonal diisi dengan motif Sulur daun dan bunga.
Pada sepanjang bagian atas dan bawah kain dibatasi dengan:
· motif garis2 /serit : lambang pagar perlindungan.
· motif sulur daun dan bunga: lambang persaudaraan dan persahabatan yang langgeng.