...
Kabar Perempuan
Komnas Perempuan dan Pemprov DKI Jakarta Merumuskan Tindak Lanjut Memorialisasi Mei 1998

Komnas Perempuan dan Pemprov DKI Jakarta Merumuskan Tindak Lanjut Memorialisasi Mei 1998

Komnas Perempuan melakukan audiensi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta/ Pemprov DKI Jakarta terkait dengan memorialisasi Mei 1998 (19/03/2014). Komnas Perempuan diwakili komisioner Neng Dara Affiah ditemani oleh beberapa Badan Pekerja. Kehadiran Komnas Perempuan ini disambut oleh H Marullah Matali, selaku Asisten Deputi Gubernur Bidang Pariwisata Provinsi DKI Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, pihak deputi juga telah mengundang berbagai instansi terkait, seperti: Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum, Sudin Pertamanan Jakarta Timur, Sudin Pemakaman Jakarta Timur, Biro Hukum Pempov DKI Jakarta, Kesbangpol Provinsi dan dinas terkait yang mengelola Monumen Nasional (Monas) dan sebagainya.

Pertemuan ini difokuskan untuk merumuskan tindak lanjut dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memorialisasi peristiwa Mei 1998. Dalam rapat yang dilakukan di ruang rapat deputi gubernur tersebut, Neng Dara Affiah mengatakan bahwa, Sebenarnya kami ingin menindaklanjuti komitmen kerjasama dengan Pemprov DKI yang pada waktu itu disampaikan oleh bapak wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama saat berlangsungnya Napak Reformasi di tahun 2013.”

Seperti yang telah diketahui oleh publik luas, Komnas Perempuan telah bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam melaksanakan Napak Reformasi 2013. Pada saat itu, pada puncak acara, para peserta dan komunitas korban Mei 1998 dijamu oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota.

Dalam pertemuan ini ada dua hal penting yang dibahas yaitu; upaya memorialisasi situs-situs Mei 1998 dan mengupayakan kembali kerjasama Komnas Perempuan dan Pemprov DKI Jakarta dalam Napak Reformasi 2014. Mengenai upaya memorialisasi Mei 1998, perlu dilakukan upaya-upaya untuk merawat “artefak-artefak” Mei 1998, beberapa kegiatan yang mendesak dilakukan telah disampaikan seperti perbaikan makam/ nisan di TPU Pondok Ranggon, membuat marka atau petunjuk lokasi makam di pintu masuk TPU dan info peristiwa Mei  1998, serta monumen di lokasi pemakaman massal. Selain itu disampaikan juga upaya-upaya untuk mengintegrasikan situs Mei 1998 dalam peta situs sejarah di DKI Jakarta dan upaya mengintegrasikan Napak Reformasi dalam pendidikan sejarah oleh Dinas Pendidikan.    

Pada pertemuan ini, beberapa kegiatan yang sifatnya teknis tersebut seperti perbaikan makam di TPU Pondok Ranggon termasuk di dalamnya bentuk makam, pembuatan marka/ petunjuk makam bertuliskan “Mei 1998” sudah langsung dikonsolidasikan dengan dinas terkait, Dinas Pertamanan, Jakarta Timur. Sedangkan terkait mengenai Jarum Mei 1998, seperti peletakan lokasi dan mengupayakannya sebagai situs sejarah maka akan diupayakan oleh Dinas Pariwisata. Dinas Pariwisata akan menjadi simpul dari lintas dinas untuk merumuskan hal tersebut, bersama dengan: Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, Dinas Pemakaman dan Pertamanan. Mengenai hal ini maka langkah pertama yang akan dilakukan adalah mengajak para sejarawan turut serta dalam upaya memorialisasi situs Mei 1998  ini. 

Mengupayakan memorialisasi Mei 1998 ini mendapat respon positif, termasuk dari Asisten Deputi Gubernur Bidang Pariwisata Provinsi DKI Jakarta. Marullah Matali menyampaikan apresiasinya, “Sekarang kan orang sudah mengetahui ada peristiwa Mei. Tapi gak banyak yang melihat begitu banyak orang yang tersakiti, yang telah menjadi korban. Peristiwa Mei 1998 sebenarnya tidak hanya terjadi di Jakarta melainkan lebih luas lagi. Upaya memperingati Mei 1998 adalah mengenang pengorbanan untuk kemajuan kita, mengingatnya dalam sisi positif. Jadi Mei 1998 adalah ilustrasi dari perjalanan bangsa.”  

Di dalam rapat ini Komnas Perempuan kembali menyampaikan kemungkinan kerjasama dengan Pemprov DKI untuk melangsungkan Napak Reformasi tahun 2014. Pada Napak Reformasi 2014, Komnas Perempuan kembali melibatkan para peserta dari kelompok baru yaitu para akademisi (mahasiswa dan dosen) dan rekan-rekan difable. Harapannya, agar memorialisasi Mei 1998 semakin dikenal oleh publik yang lebih banyak lagi. *)


Pertanyaan / Komentar: