Komnas Perempuan bersama dengan PT Kereta Api Indonesia mengajak penumpang kereta api untuk cegah dan lapor tindak pelecehan seksual di Kereta Api, Rabu, (29/6/2022). Kampanye ini dilakukan di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tanah Abang Jakarta.
Dalam kegiatan ini komisioner Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang dan Dewi Kanti, bersama dengan Kahumas KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, dan Deputy EVP 1.2 Bidang Pelayanan dan Komersial Daop 1 Jakarta, Suharjono melakukan sosialisasi secara langsung pencegahan pelecehan seksual kepada para calon penumpang KA di stasiun Pasar Senen.
Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan memberikan himbauan melalui pengeras suara dan sejumlah alat kampanye seperti spanduk, poster, pamflet, dan stiker. Masyarakat di stasiun juga diajak untuk menandatangani petisi anti pelecehan seksual di transportasi publik khususnya di stasiun dan kereta api.
Setelah melakukan sosialisasi di stasiun Pasar Senen, Komisioner Komnas Perempuan bergeser ke Stasiun Tanah Abang guna mengisi acara talkshow terkait hal yang sama dengan target audiens penumpang Kereta Commuter Line (KRL).
Dalam talkshow tersebut, Veryanto mengapresiasi upaya PT KAI yang melakukan blacklist kepada pelaku pelecehan seksual untuk memberikan efek jera. Di samping itu, Veryanto juga mengingatkan bahwa pemulihan korban pelecehan seksual atas trauma psikologis yang dialami pasca kejadian juga perlu menjadi perhatian.
“Trauma korban tidak tersembuhkan walau tersangka sudah dipenjara atau diblacklist. Karena itu kami tak pernah segan mengingatkan jangan pernah berhenti pada penindakan pelakunya. Tapi kita juga harus melakukan upaya membantu pemulihan korban,” tutur Veryanto.
Melalui kampanye serentak ini diharapkan tindakan pelecehan seksual di transportasi publik tidak terjadi lagi dan masyarakat dapat menikmati perjalanan khususnya menggunakan moda transportasi kereta api dengan nyaman dan menyenangkan baik saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh.
Saat ini PT KAI telah melakukan beberapa upaya pencegahan pelecehan seksual, seperti disediakannya toilet terpisah untuk laki-laki dan perempuan di dalam kereta jarak jauh, menyediakan gerbong khusus wanita di KRL, pemasangan cctv analityc di beberapa tempat, melakukan edukasi di beberapa stasiun dan sekolah, serta menyediakan layanan pengaduan dengan nomor 021-121.
Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba menghimbau masyarakat untuk tidak meremehkan tindakan pelecehan seksual. Jika melihat atau bahkan mengalami pelecehan seksual langsung laporkan kepada petugas agar dapat langsung ditangani.
“Ketika melihat pelecehan seksual jangan malah direkam dan dishare ke media sosial. Hal itu berpotensi menambah trauma bagi korban, dan sebagai penyebar video Anda juga bisa terjerat UU ITE,” ujar Anne.[EF]