Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) melakukan audiensi dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya untuk menjajaki kerjasama dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), riset, serta penguatan advokasi terkait isu-isu perempuan pada Selasa (9/12/2025). Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi akademik yang dapat memberikan pengalaman pembelajaran sekaligus kontribusi nyata bagi upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan.
Dari pihak UIN Sunan Ampel, menyampaikan minat untuk bekerja sama dalam program magang MBKM, riset bersama, dan pengembangan pengalaman advokasi bagi mahasiswa. UIN juga berharap kerja sama nantinya dapat mendukung penguatan satgas yang ada di tingkat universitas maupun fakultas. Struktur satgas yang terintegrasi dan saling berkoordinasi ini diharapkan dapat diperkuat melalui peluang kolaborasi dengan Komnas Perempuan, mengingat masih tingginya kebutuhan mahasiswa dan korban untuk memperoleh akses pelaporan dan pendampingan yang aman.
Komnas Perempuan menyambut baik rencana kerja sama tersebut dan mengusulkan agar prosesnya diawali dengan penyusunan dokumen resmi berupa MoU. Selain itu, Komnas Perempuan membuka peluang kerja sama tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga dosen dan tenaga kependidikan, sejalan dengan kebijakan magang terbaru dari Kemendikbudristek mengenai magang berdampak.
Komnas Perempuan juga menyampaikan bahwa pada 2025 lembaga ini menginisiasi Konsultasi Nasional bersama Satgas PPKPT di bawah Kemendikbudristek. Sebagai tindak lanjut, pada 2026 akan dilaksanakan konsultasi nasional khusus dengan satgas di bawah Kementerian Agama, termasuk perguruan tinggi Islam, untuk memperkuat kapasitas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Dalam audiensi ini disepakati sejumlah bentuk kerja sama yang dapat dikembangkan, meliputi kegiatan pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat, kampanye, serta kolaborasi dalam program-program Satgas PPKS. UIN Sunan Ampel akan menyusun draft kerja sama untuk kemudian didiskusikan lebih lanjut dengan Komnas Perempuan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan ini dihadiri oleh Komisioner Komnas Perempuan Devi Rahayu beserta perwakilan Badan Pekerja Bidang Pendidikan dan Advokasi Internasional. Dari pihak UIN Sunan Ampel hadir Ajeng Widya Prakasita, Sekretaris Prodi Ilmu Politik, dan Masita Efendi, Sekretaris Prodi Sosiologi.
Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi terbangunnya ruang kolaborasi yang lebih kuat antara dunia akademik dan lembaga HAM nasional, khususnya dalam penguatan kapasitas mahasiswa, dosen, satgas, dan komunitas kampus untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif bagi perempuan.
