...
Kabar Perempuan
Komnas Perempuan Kerjasama dengan Telkomtelstra Menggunakan Teknologi Cloud Contact Center

 

Komnas Perempuan Kerjasama dengan Telkomtelstra Menggunakan Teknologi Cloud Contact Center

 

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) bermitra dengan Telkomtelstra untuk menggunakan teknologi cloud contact center guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas penerimaan kasus pengaduan yang masuk ke Komnas Perempuan melalui telepon (12/07/2018). Kolaborasi antara Komnas Perempuan dan Telkomtelstra ini diharapkan meningkatkan akses perempuan korban ke lembaga layanan (mitra Komnas Perempuan).

Komnas Perempuan menandatangani perjanjian pokok dengan Telkomtelstra untuk pengembangan pusat kontak berbasis teknologi awan yang didedikasikan untuk memberikan peningkatan teknologi bagi nomor telepon Komnas Perempuan. Inisiatif ini juga akan didukung oleh perusahaan induk Telkomtelstra, PT Telkom dan Telstra, dan mitranya untuk Cloud Contact Center, ipSCAPE.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Ketua Komnas Perempuan, Azriana R. Manalu dan Direktur Utama Telkomtelstra Erik Meijer, di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Kamis (12/7). “Kerjasama ini menjadi bagian dari semangat Telkomtelstra yang sejalan dengan mitra yakni Ipscape, serta pemegang saham Telkomtelstra, yakni Telkom dan Telstra. Jadi ini berangkat dari hati, dan bukan dari pendekatan bisnis. Kami harapkan dengan teknologi cloud, contact center Komnas Perempuan ini berada di awan, dan awan itu ada di seluruh dunia sehingga semua orang bisa menggunakannya. Jadi relawan dari Komnas Perempuan bisa mengakses informasi dan merespons pengaduan dengan cepat dari mana saja berada,” kata Erik Meijer saat memberikan sambutan.

Secara lebih detail, sejumlah manfaat teknologi Cloud Contact Center di nomor telepon Komnas Perempuan antara lain: Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pusat kontak karena tersedianya sejumlah fitur baru. Sejumlah fitur baru itu antara lain: Caller-ID. Relawan Komnas Perempuan dapat dengan mudah melacak penelepon, menyimpan dalam pusat data, mengurangi kesalahan manusia dalam menuliskan nomor.

Fitur lainnya adalah voice mail dan rekaman suara untuk membantu korban yang meninggalkan pesan ketika menghadapi ancaman, sehingga Komnas Perempuan dapat mendengarkan rekaman dan menelepon kembali pada waktu yang paling tepat. Sistem ini pun kedepannya akan membantu Komnas Perempuan untuk menyediakan data dan informasi yang lebih komprehensif untuk dimasukkan dalam laporan.

Teknologi ini juga dapat mendukung Komnas Perempuan dalam memantau perkembangan kasus. Setelah Komnas Perempuan merujuk korban kekerasan ke lembaga layanan, sistem ini dapat membantu Komnas Perempuan untuk memantau perkembangan kasus secara berkala dengan melakukan panggilan dari database yang disediakan.

Dari semua keunggulan solusi cloud contact center, teknologi ini juga dapat meningkatkan fleksibilitas Komnas Perempuan untuk skala di masa depan serta meminimalkan investasi dan biaya untuk ruang, infrastruktur pendukung, listrik, keamanan, dan perangkat keras.

Ketua Komnas Perempuan Azriana menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi dukungan Telkomtelstra yang sangat peduli dengan peran dan fungsi Komnas Perempuan. “Kerjasama ini penting sekali bagi kami, karena pengaduan perempuan korban kekerasan cenderung meningkat, sementara kita tahu sumber daya di Komnas Perempuan untuk merespons pengaduan itu sulit ditingkatkan, ini menjadi solusi tersendiri dengan adanya dukungan teknologi cloud dari Telkomtelstra,” paparnya.

Selain itu, lanjut dia, hal-hal yang ditawarkan oleh Telkomtelstra sesuai dengan kebutuhan Komnas Perempuan. “Beberapa fitur seperti melacak telpon masuk, ini memang kebutuhan kami,” ucapnya.

Dia menjelaskan kasus kekerasan terhadap perempuan cenderung terus meningkat tiap tahun. Menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan, pada tahun 2017 terdapat lebih dari 348 ribu kasus kekerasan terhadap perempuan. “Jumlah kasus itu berdasarkan laporan korban. Kami sangat prihatin jumlahnya terus meningkat tiap tahun. Jadi kalau kesadaran perempuan yang menjadi korban kekerasan meningkat, mestinya respons kami dan tanggung jawab pemerintah juga harus ditingkatkan,” ucapnya.(*)


Pertanyaan / Komentar: