...
Kabar Perempuan
Komnas Perempuan Lakukan Pemantauan Kawasan Bebas Kekerasan di Ponorogo (IAIN, WCC Amita, dan Dinsos P3A)


Kunjungan kerja Komnas Perempuan dalam rangka Pemantauan Implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dilakukan di tiga tempat yaitu Amita Women Crisis Center (WCC) Ponorogo, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Ponorogo.

Kunjungan pertama, dialog bersama Amita Women Crisis Center (WCC) Ponorogo, pada 8 Februari 2023. Kunjungan sekaligus dialog ini dihadiri oleh Haniek Hidayati, direktur Amita WCC dan tim, Isnatin Ulfah, Koordinator PSGA dan juga Pusat Layanan Terpadu (PLT) PPKS IAIN Ponorogo dan Staf. Dari dialog tersebut teridentifikasi tantangan dan hambatan yang dialami Amita WCC sebagai lembaga layanan dalam pendampingan korban. Beberapa diantaranya terbatasnya pembiayaan kasus, biaya operasional belum memadai, intensitas intimidasi ekternal terhadap Amita WCC cukup tinggi yang berdampak pada berkurangnya tim kerja, keterlibatan Amita WCC dalam perencanaan dan implementasi PPKS bersama lembaga pemerintahan dan satuan pendidikan belum berjalan signifikan, serta adanya kebutuhan penguatan analisis pendampingan terkait dengan pelaku kekerasan seksual oleh tokoh agama. Amita WCC berharap agar terlibat di kegiatan-kegiatan strategis untuk menguatkan Kawasan bebas kekerasan di Ponorogo Bersama kampus, pemerintah dan pihak relevan lainnya. 

Agenda kedua, Monitoring Implementasi PPKS di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo dan Capacity Buildingbagi pengelola PLT PPKS di kampus yang sama. Rangkaian kegiatan ini penting dilaksanakan untuk melihat sejauh mana perkembangan implementasi kebijakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, dan memastikan kesiapan SDM dalam mengimplementasikan kebijakan PPKS, serta memastikan kampus dan lingkungannya bebas kekerasan


Monitoring Implementasi SOP PPKS dihadiri oleh struktur pimpinan Perguruan Tinggi yang dibuka oleh ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Ahmadi, sambutan oleh Mukhibat, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, sambutan oleh Imam Nahe’i selaku Komisioner Komnas Perempuan. Beberapa pimpinan yang menghadiri kegiatan ini antara lain, Agus Purnomo, M.Ag, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Isnatin Ulfah, Koordinator Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Samsoel Bahari, Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan, serta Dekan/Wakil Dekan dari semua Fakultas. Rangkaian Monitoring diawali dengan Updating informasi PPKS oleh komisioner Komnas Perempuan Alimatul Qibtiyah sebagai upaya mewujudkan Kawasan Bebas Kekerasan (KBK) yang memiliki perspektif keberpihakan terhadap korban di Perguruan Tinggi dan lingkungan Kerja. Pemaparan dilanjutkan oleh Isnatin Ulfah, Koordinator PSGA terkait implementasi indikator Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) dan implementasi SOP PPKS di IAIN Ponorogo, serta dilanjutkan dengan diskusi, masukan, dan tanggapan dari civitas akademika IAIN Ponorogo.  

Sesi ke-dua adalah peningkatan kapasitas, acara dibuka oleh Agus Purnomo, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama serta sambutan dari Ahmadi Ketua LPPM. Sesi ini dihadiri oleh dosen, seluruh ketua jurusan, perwakilan mahasiswa serta unsur lembaga layanan. Materi peningkatan kapasitas diberikan langsung oleh komisioner Komnas Perempuan, Imam Nahe’i dan Alimatul Qibtyah.

Dari hasil diskusi menunjukkan bahwa di IAIN Ponorogo secara sistem sudah memadai, Surat Keputusan gender focal point dari unsur dosen di setiap fakultas sudah dimiliki, Pusat Layanan Terpadu (PLT) “IAIN Ponorogo Care” sudah dibentuk. Namun demikian keterlibatan mahasiswa belum ada dalam SK pengelola PLT. Sejak dibentuk PLT baru ada  1 penanganan kasus. Oleh sebab itu, Komnas Perempuan merekomendasikan dua hal: Pertama, memasukkan unsur mahasiswa/i dalam PLT, Kedua, meningkatkan jaringan dan bersinergi dengan lembaga pengada layanan yang ada di Ponorogo baik yang berada di Pemerintah maupun yang berbasis profesi dan masyarakat.

Kunjungan bersama dengan Dinsos P3A Ponorogo, dihadiri oleh Supriadi, Kepala Dinas Sosial P3A Ponorogo dan Aida Fitriyana Miyasari, Kepada Bidang P3A Ponorogo, tim PSGA IAIN Ponorogo dan hadirnya dua orang perwakilan dari Amita WCC Ponorogo. Dialog dilakukan dengan berbagi informasi perkembangan perlindungan dan layanan korban kekerasan perempuan dan anak, khususnya klarifikasi pemberitaan terkait tingginya angka Dispensasi Perkawinan di Ponorogo. Selain sebagai media untuk berbagi informasi, pertemuan ini juga diharapkan dapat menjadi ajang berbagi pengalaman dan membangun jaringan bersama PSGA IAIN Ponorogo dan Amita WCC Ponorogo.


Pertanyaan / Komentar: