...
Kabar Perempuan
Komnas Perempuan Perkenalkan Batik Saparinah sebagai Identitas Kemandirian Perempuan


Peluncuran Batik Saparinah dalam acara "Membatik Ketangguhan, Merayakan Hari Perempuan bersama Saparinah Sadli.

Foto: Dok. Komnas Perempuan


Dalam rangka peringatan Hari Ibu 22 Desember 2022, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) memperkenalkan “Batik Saparinah”, batik yang terinspirasi dari identitas kemandirian perempuan dalam acara “Membatik Ketangguhan, Merayakan Hari Perempuan bersama Saparinah Sadli”, pada Kamis (22/12/2022). Penetapan Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan Kongres I Perempuan Indonesia pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarya. Kongres I Perempuan Indonesia merupakan bagian dari pergerakan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.

 

Pembuatan Batik Saparinah awalnya digagas sebagai hadiah ulang tahun Saparinah Sadli yang ke-90 pada tahun 2017 lalu. Saparinah Sadli adalah seorang aktivis perempuan senior dan pejuang kesetaraan gender yang juga menjadi salah satu perintis berdirinya Komnas Perempuan sekaligus menjadi Ketua Komnas Perempuan pertama pada tahun 1998.

 

Pembuatan Batik Saparinah diinisiasi oleh mantan Ketua Komnas Perempuan Kamala Chandrakirana. Menurutnya, Batik Saparinah dapat menjadi satu sarana yang mengingatkan dan merayakan sosok Ibu Saparinah Sadli sebagai tempat berteduh kita yang sedang memperjuangkan kehidupan yang lebih baik untuk perempuan.

 

Melalui Batik Saparinah, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani berharap dapat menularkan semangat kepada para perempuan agar tetap kokoh dan optimis dalam memperjuangkan haknya.

 

“Di tengah kehancuran, selalu saja ada daya juang yang menghadirkan kehidupan baru dengan begitu banyak optimisme,” kata Andy Yentriyani mengenang salah satu kalimat yang paling mengemuka dari Saparinah Sadli.



Motih Batik Saparinah yang menggambarkan identitas kemendarian perempuan. Foto: Dok. Komnas Perempuan 


Dalam Batik Saparinah kita dapat menemukan simbol-simbol ketangguhan dan kemandirian perempuan. Burung Phoenix atau yang disebut juga Burung Hong tergambar dalam bentuk yang lebih dinamis dan aktif, yang menceritakan daya juang kebangkitan dari kehancuran. Tergambar ada 9 Burung Hong yang memiliki arti khusus. 

 

Di dalam beberapa budaya, angka 9 memiliki makna yang istimewa. Dalam kebudayaan China misalnya, kita mengenal angka 9 sama seperti kata lama sampai bisa lama, tak terhingga. 9 Juga merupakan simbol sebuah titik pemberhentian yang akan menuju pada sebuah siklus baru. Dalam pemaknaannya bisa jadi ini merupakan pembelajaran sepanjang hayat.

 

Motif anggrek bulan yang merupakan bunga kesukaan Saparinah Sadli menggambarkan ketahanan daya juang perempuan di dalam keterbatasan gerakan perempuan di Indonesia.[EF]


Pertanyaan / Komentar: