Komnas Perempuan melalui Gugus Kerja Perempuan dan Kebhinekaan melakukan kunjungan dan pemantauan situasi kebebasan beragama dan berkeyakinan di Nusa Tenggara Barat khususnya di Desa Mareje Kabupaten Lombok Barat pada tanggal 6-10 Juni 2022. Kunjungan dilakukan oleh tiga komisioner yang terdiri dari Imam Nahei, Dewi Kanti dan Veryanto Sitohang serta dua Badan Pekerja yaitu Dahlia Madanih dan Triana Komalasari. Selain berkunjung ke Desa Mareje, Komnas Perempuan juga bertemu dengan Bupati Kabupaten Lombok Barat, Kapolres Lombok Barat dan FKUB Lombok Barat. Pertemuan tersebut membahas upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan kepolisian dalam menangani konflik dan mencegah agar konflik tidak terulang. Komnas Perempuan menyampaikan pentingnya memperhatikan dan melakukan pemulihan khususnya terhadap perempuan dan anak-anak yang merasakan trauma atas konflik yang terjadi.
Komnas Perempuan melanjutkan pertemuan dengan Kapolda Nusa Tenggara Barat dan jajarannya. Dalam pertemuan tersebut, Komnas Perempuan mengapresiasi tindakan kepolisian yang melakukan evakuasi dan memfasilitasi tempat penampungan sementara terhadap masyarakat yang berkonflik. Komnas Perempuan menyampaikan pentingnya memberikan jaminan rasa aman terhadap masyarakat dan melakukan berbagai upaya agar peristiwa serupa tidak berulang. Komnas Perempuan juga berdiskusi dengan Kapolda Nusa Tenggara Barat dalam penanganan dan upaya penghapusan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di Nusa Tenggara Barat.
Kapolda Nusa Tenggara Barat menyampaikan telah mendorong pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat membentuk Satgas penanganan konflik sosial. Dalam lawatannya ke Nusa Tenggara Barat, Komnas Perempuan juga melakukan pertemuan dengan jaringan masyarakat sipil yang bergerak untuk kebebasan beragama dan berkeyakinan dalam menyusun strategi merawat keragaman masyarakat, juga dengan mitra lokal yg tergabung dalam Koalisi Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak untuk bersinergi merawat dan bekerja bersama untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Komnas Perempuan juga bertemu dengan jurnalis dengan agenda media briefing, peran media dalam memberitakan kasus kekerasan terhadap perempuan dan intoleransi. Kunjungan Komnas Perempuan berlanjut bersama Pengurus Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Nusa Tenggara Barat membahas peran tokoh agama dalam merawat keberagaman dan memperkuat perdamaian di Nusa Tenggara Barat. [Tim Gugus Kerja Perempuan dan Kebhinekaan]