Sambut Kampanye 16 HAKTP, Komnas Perempuan Ajak Anak Muda Peduli Isu Lingkungan

todayKamis, 16 Oktober 2025
16
Okt-2025
514
0

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) bekerja sama dengan President University dan Ciptaloka Foundation menyelenggarakan Talkshow dan Workshop Edukatif #16HAKTP dengan tema “Kita Punya Andil: Gerak Bersama untuk Bumi dan Perempuan” di Charles Himawan Auditorium, President University, Cikarang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pra-acara Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) 2025, yang menjadi momentum nasional untuk menggalang kesadaran publik, mendorong kebijakan yang berpihak pada korban, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan.

Dalam kegiatan tersebut, Komnas Perempuan menyoroti keterkaitan erat antara krisis iklim, air, pangan, dan rumah tangga dengan meningkatnya kerentanan perempuan, terutama di komunitas petani, nelayan, masyarakat adat, dan kelompok rentan lainnya.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan dan naiknya permukaan laut turut memperparah beban perempuan dalam menyediakan kebutuhan dasar rumah tangga, seperti air bersih dan pangan. Selain itu, meningkatnya tekanan ekonomi akibat krisis lingkungan juga dapat memicu risiko kekerasan dalam rumah tangga, eksploitasi, hingga perkawinan anak.

Melalui kegiatan ini, Komnas Perempuan memperkenalkan pendekatan ekofeminisme, yang melihat keterhubungan antara kerusakan alam dan penindasan terhadap perempuan. Perspektif ini menekankan bahwa menjaga bumi tidak hanya soal kelestarian lingkungan, tetapi juga tentang keadilan gender dan perlindungan hak-hak perempuan.

Para narasumber dan peserta berdiskusi tentang bagaimana isu perubahan iklim dapat diintegrasikan ke dalam advokasi gender, serta bagaimana generasi muda berperan sebagai agen perubahan yang memahami bahwa melindungi bumi berarti juga melindungi perempuan.

Komisioner Komnas Perempuan, Chatarina Pancer Istiyani menyampaikan pentingnya peran perempuan khususnya perempuan adat, "Ketika krisis iklim melanda dunia, sesungguhnya keadilan gender juga turut terkikis. Dalam kondisi krisis iklim, perempuan, khususnya yang bekerja sebagai petani dan nelayan, tidak hanya menghadapi krisis ekonomi, tetapi juga krisis sosial. Beban yang mereka tanggung semakin berat, apalagi dengan dampak perubahan iklim seperti banjir yang mengancam mata pencaharian mereka. Hal ini memperburuk kondisi mereka. Perempuan sering kali harus menanggung beban ganda dalam menjaga kelangsungan hidup rumah tangga mereka," tegasnya.

Sebagai bagian dari kampanye, para peserta dilibatkan untuk memahami pentingnya ruang digital yang aman dan setara gender. Melalui pemaparan materi bersama META, mereka mendapatkan pelatihan seperti penggunaan fitur keamanan digital, cara melaporkan kekerasan berbasis online, strategi melawan ujaran kebencian dan narasi kekerasan berbasis gender di media sosial.

Selain itu, peserta diajak dalam diskusi yang berfokus dalam menyampaikan pesan keadilan gender dan keberlanjutan lingkungan dalam gaya komunikasi khas generasi muda. Pendekatan ini diharapkan memperkuat penyebaran pesan kampanye melalui strategi digital seperti iklan bertarget dan geo-tagging, serta pengenalan fitur keamanan digital ala META.

Kegiatan ini dihadiri hampir 300 peserta, baik secara luring maupun daring. Peserta terdiri dari mahasiswa President University, pelajar SMP dan SMA di sekitar Cikarang, organisasi mahasiswa internal kampus, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Jabodetabek.

Antusiasme peserta yang tinggi menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kepedulian besar terhadap isu keadilan gender, lingkungan, dan keamanan digital. Melalui dialog dan praktik langsung dalam workshop, para peserta tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga terlibat aktif sebagai bagian dari gerakan perubahan sosial yang lebih luas. 

Sinergi antar-lembaga yang dijalin oleh Komnas Perempuan bersama UNFPA, President University, Ciptaloka Foundation, Embassy of Canada to Indonesia, dan kehadiran perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup turut menjadi langkah penting dalam membangun kesadaran kolektif dan memperkuat gerakan perempuan dan lingkungan di ruang publik maupun digital. Kolaborasi lintas sektor ini memperlihatkan bahwa isu keadilan gender dan keberlanjutan bumi dapat diwujudkan melalui kerja bersama antara lembaga negara, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan generasi muda.

Melalui kerja sama ini, Komnas Perempuan berharap semangat “Kita Punya Andil” dapat menjadi gerakan nyata yang mendorong perubahan sosial, serta menegaskan komitmen kolektif untuk mewujudkan keadilan gender dan kelestarian bumi bagi semua.

Ditulis oleh: Ni Putu Chelsia Velisca Anggraini

 

Pertanyaan/Komentar
clear
clear
location_on
Jl. Latuharhary No.4B 1, RT.1/RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310
call
Nomor Telpon/Fax
+62-21-3903963
+62-21-3903922 (Fax)
mail
Surat Elektronik
public
Ikuti Kami
privacy_tip
Disclaimer
Semua materi didalam website komnasperempuan.go.id diperuntukan bagi kepentingan HAM khususnya dalam Kekerasan Terhadap Perempuan di Indonesia
Copyright © 2023. Komnas Perempuan
accessibility_new
Menu Aksesibilitas