...
Kabar Perempuan
Sinergi Komnas Perempuan dan PP WSI Cegah dan Tangani Kekerasan terhadap Perempuan



Komnas Perempuan mengapresiasi upaya Wanita Syarikat Islam (WSI) mendirikan biro konsultasi keluarga SAMAWA yang dimaksudkan untuk melakukan berbagai aktivitas konsultatif dan penanganan yang berkaitan dengan permasalahan perempuan, anak dan keluarga. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komnas Perempuan Olivia C. Salampessy saat menerima audiensi Pimpinan Pusat WSI pada Selasa (1/8/2023). 


“Komnas Perempuan membuka peluang kolaborasi untuk menguatkan kerja-kerja WSI dalam melakukan programnya, terutama dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan,” ujar Olivia.


Dalam pertemuan, Ketua Umum PP WSI Valina Singka Subekti menyampaikan keprihatinanya pada maraknya tindak kekerasan seksual yang terus meningkat, terutama pada kasus inses yang terjadi di dalam keluarga. Karena itu, menurutnya organisasinya menjadikan penguatan ketahanan keluarga menjadi salah satu program prioritas, selain penguatan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi umat, penguatan dakwah, sosial dan pendidikan, serta penguatan perempuan dalam politik.


“Kami hadir dan bergerak melakukan program kegiatan untuk meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia, terutama kaum muslimah Indonesia,” ujar Valina.


Valina menjelaskan, biro konsultasi keluarga WSI memiliki program untuk melakukan kajian permasalahan perempuan, anak dan keluarga serta solusi-solusi pemecahannya, membuat Lembaga Layanan Pengaduan Kekerasan/Biro Konsultasi Perempuan, Anak, dan Keluarga, melakukan konsolidasi dan kolaborasi dukungan stakeholders untuk perlindungan terhadap perempuan, anak, dan keluarga, serta melakukan sosialisasi Undang Undang Tindak kekerasan Seksual.

Ketua Sub Pemantauan Komnas Perempuan Bahrul Fuad mengamini adanya lonjakan kasus kekerasan seksual dan mengungkapkan upaya yang dilakukan WSI dapat membantu perempuan-perempuan korban kekerasan yang sampai saat ini masih kerap menemui kesulitan dalam mendapatkan pendampingan kasus, termasuk akses pemulihan.

“Sehari bisa ada 14-17 pengaduan ke Komnas Perempuan. Dan menurut catatan tahunan Komnas Perempuan, beberapa tahun terakhir jumlah kekerasan terhadap perempuan melampaui 300.000 kasus, termasuk kasus perkosaan. Oleh karenanya, apa yang dilakukan WSI ini baik untuk membantu korban,” ungkap Bahrul.


Ketua Lembaga Penguatan Perempuan, Anak dan Keluarga WSI Marlinda Poernomo mengungkapkan bahwa saat ini WSI sedang menyusun kurikulum untuk pelatihan untuk pendamping atau konsultan yang akan memberikan pelayanan di biro ketahan keluarga WSI, dan menyusun pola dan tata cara penanganan kasus. Untuk itu pihaknya ingin berkonsultasi dengan Komnas Perempuan, termasuk untuk meninjau kembali SOP yang sudah dimiliki WSI.


“Kami berharap komnas perempuan dapat menjadi mitra kami di dalam program yang sedang kami lakukan,” tutur Marlinda.


Selain isu kekerasan seksual, Komisioner Tiasri Wiandani juga menyampaikan isu perempuan pekerja yang juga rentan mengalami diskriminasi dan kekerasan seksual yang diharapkan juga dapat menjadi perhatian WSI.


Di akhir pertemuan komisioner Veryanto Sitohang menjelaskan tentang kampanye Pundi Perempuan dan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.


“Kampanye ini berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan,” ujar Veryanto.


Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan WSI: Ketua Umum WSI, Valina Valina Singka Subekti, Sekretaris Jenderal, Endah Cahya Immawati, Ketua Lembaga Penguatan Perempuan, Anak dan Keluarga Marlinda Poernomo, Ketua Departemen Diklat Iin Aura Zahra, Bendahara Umum Muzia Evalisa, Ketua Departemen Dakwah Sufrenita,  Ketua Departemen Humas dan Hubungan Luar Negeri Nova Rasdiana, dan Anggota WSI Vatsya.


Sementara yang menerima dari Komnas Perempuan di antaranya Wakil Ketua Olivia C. Salampessy beserta jajaran komisioner Veryanto Sitohang, Tiasri Wiandani, dan Bahrul Fuad.


Pertanyaan / Komentar: