Hari Perempuan Internasional diperingati
setiap tahunnya pada tanggal 8 Maret untuk
merayakan pencapaian dari seluruh perempuan tanpa memandang etnik, sosial,
agama dan perbedaan budaya. Hari Perempuan Internasional juga merupakan
momentum untuk memberikan perhatian pada isu perempuan dan momentum untuk
menuju kesetaraan gender di semua aspek kehidupan. Hal ini
menjadi titik tolak gerakan perempuan untuk mendukung pemenuhan hak-hak perempuan untuk bebas dari kekerasan.
Dalam memperingati Hari Perempuan Sedunia, 8 Maret 2021, Komnas Perempuan dan The Australian Volunteers Program (AVP) Indonesia mengadakan Workshop Pengenalan Kekerasan Berbasis Gender dan Dukungan pada Korban Kekerasan Seksual yang berlangsung 8-9 Maret 2021 melalui platform zoom. Kegiatan ini diikuti 20 organisasi masyarakat sipil dari berbagai lintas isu akar rumput dan dibuka langsung oleh Veryanto Sitohang, Komisioner dan Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan. Dan turut dalam sambutan pembukaan yaitu Fairly Williams, perwakilan DFAT Indonesia dan Jon Hunter, Regional Director AVP Asia Archipelago.
Kegiatan ini berfokus pada penguatan
jaringan bagi kawan-kawan perempuan komunitas dalam mencegah kekerasan
terhadap perempuan. Juga dirancang untuk memberikan pemahaman dasar mengenai apa itu
ketidakadilan gender dan kekerasan terhadap perempuan,
hal-hal yang mendasari berulang dan meningkatnya kasus, bagaimana hal tersebut
bisa dicegah, serta apa saja yang sudah dilakukan dalam penanganan
kasus selama ini.
Workshop ini terbagi ke dalam 3 sesi
materi diantaranya pengenalan dasar “Ketidakadilan Gender dan Kekerasan terhadap Perempuan”
yang disampaikan oleh Christina Yulita, Koordinator Divisi Partisipasi
Masyarakat; Pengenalan Bentuk-bentuk Kekerasan Seksual yang dipaparkan Sri
Nurherwati, Komisioner purnabakti Komnas Perempuan periode 2010-2014 dan
2014-2019; dan yang terakhir materi penanganan pendampingan korban terutama
korban kekerasan seksual dan upaya dukungannya, disampaikan oleh Veni Siregar,
Dewan Pengarah Nasional Forum Pengada Layanan (FPL).
Di akhir workshop masing-masing peserta
berdiskusi tentang rencana tindak lanjut yang dapat mendukung kerja-kerja di
organisasinya dan membangun kampanye solidaritas dukungan untuk korban kekerasan
seksual di komunitasnya masing-masing. Sebagai penutup, Satyawanti Mashudi, Komisioner
Komnas Perempuan dan Indah dari AVP Indonesia
menyampaikan terima kasih kepada panitia dan peserta serta keseluruhan
proses kegiatan ini dapat memperkuat kerjasama antara AVP dan Komnas Perempuan untuk perempuan Indonesia
bebas dari kekerasan. Semoga kemitraan yang sudah terjalin dengan baik kurang lebih selama sembilan
tahun dapat terus berlanjut.